Aug 25, 2011

Believe


Hari ini tetap dengan mendapat pembelajaran kembali. Kehidupan dan agama, berdampingan dalam kesatuan yang utuh tanpa ada cacat dimasing-masing bagiannya. Pagi ini aku belajar (selalu) untuk bersabar dan menerima semua dengan ikhlas. Bagaimana aku harus menunggu, dan berprasangka baik pada apa pun takdir yang Allah beri. Hampir menangis dan bertanya-tanya, apa memang aku tidak pantas untuk tersenyum hari ini? Betapa pertanyaan bodoh dan tidak bersyukur. Segera aku beristighfar, aku tak mau menjadi orang yang kufur nikmat. Bukan kah aku telah berazzam, berikhtiar untuk menyambut yang baik dan yang buruk? Bukan kah manusia hanya mampu berikhtiar dan Allah yang menentukan? 

Dengan itu semua aku berharap semua menjadi lebih baik. Pada saatnya pasti akan terbalas. Alhamdulillah, benar keyakinan ku, semua tuntas terbayar sudah. Betapa Allah mencintai hambaNya. Allah tak tidur, dan semua kesabaran akan terbayar lunas Terkadang aku malu, Allah terus dalam kesibukkan, namun kita manusia sibuk dalam urusannya sendiri. Tak adakah pembayaran yang layak untuk Allah? Bahkan untuk mengingatNya pun terkadang kita lupa.

Hari ini aku belajar (lagi) untuk bersyukur. Betapa menerima dengan ikhlas semua yang ada adalah sulit. Hampir semua orang, termasuk aku, sulit menerima keadaan yang tidak sesuai dengan keinginan kita. Dan benar kata-kata, bahwa kita akan menikmati semuanya jika kita bersyukur, tidak perlu dicari.

malam hari ini aku belajar (terus) tentang keikhlasan dalam berjuang. Memang film itu berasal dari sebuah kelompok, namun belajar itu tidak hanya dari satu sumber, bukan? Lagi-lagi, Allah membukakan pintu rakhmatNya untuk ku, Allhamdulillah. Belajar lah aku bagaimana cara untuk membuka mata, pikiran, serta hati terhadap suatu perubahan yang tak menentang shar
i. Kita masih diperbolehkan untuk terus berkembang selama kita berpegang teguh pada lakum dinukum waliyaddin. Kita tidak berkiblat pada mereka namun kita memperkenalkan bahwa agama kita bukanlah agama tua yang tidak layak bersanding dengan mereka, bukan kah agama kita ini adalah rahmatan lil alamin? Mengapa harus kita yang malu? Mengapa harus kita yang tertinggal? 

Allah selalu membukakan hati hambaNya, dan semoga kita menjadi hambaNya yang berada dijalan yang diridhaiNya..Amiin

*untuk mengingat apa yang sudah aku pelajari dan kembali aku ingat

0 komentar:

Post a Comment

 
;