"Ketika Seorang Ghesti Butuh Kenekatan"

meranggas seperti pohon kering, merana seperti sang pujangga, mengering seperti gurun, senyap seperti jurang.....
itulah yang kurasa sekarang....
hawa-hawa kehidupan sudah tak lagi mampu untuk dirasakan...kering sebagaimana musim kemarau melanda hutan jati....tak ada lagi hasrat yang dulu membuncah bagai kembang api yang dimainkan anak-anak ketika hari raya.

ketika aku menuliskan judul "Ketika seorang Ghesti butuh Kenekatan" aku tahu akan banyak resiko yang harus ditanggung, namun inilah yang harus aku lakukan untuk menguatkan hati...ketika hati serapuh kaca, mudah remuk redam..

Ghesti bukanlah anak yang pantas menjadi anak diam yang penurut, sejak dulu Ghesti adalah seorang rebel...pembangkang sejati.

Setiap Ghesti mengingat masa lalunya, yang dia ingat adalah perlawanan dia terhadap orang-orang diatasnya.. bukan bermaksud membangkang, hanya butuh kepercayaan kalau Ghesti bisa. itu saja.

Saat TK, ketika semua takut akan hukuman guru...Ghesti justru dihukum berdiri sambil memegang kuping dan dimarahi oleh guru karena berantem dengan teman satu kelas yang notabene adalah laki-laki, ya, LAKI_LAKI. sampai sekarang aku masih ingat bagaimana nakalnya Ghesti.
selain itu, Ghesti TK adalah anak yang berani dengan laki-laki, kecuali satu orang..yang membuat Ghesti tersipu malu..aishh, usia Ghesti bahkan belum cukup umur! Ghesti anak yang tidak bisa diam, selalu melakukan kecerobohan dan kebodohan, untuk yang kesekian kalinya Ghesti dimarahi oleh guru karena tidak mengingat cara membuat lukisan tangan bergelombang. Malu memang, tapi toh Ghesti bukan anak yang rapuh dan cengeng! Ghesti adalah anak yang punya dunia sendiri.
Ghesti saat TK bukan anak bodoh! Ghesti bisa membaca bahkan sebelum masuk TK, bacaannya adalah BOBO! apa saja dia baca, koran, majalah, sejarah bung karno, yang penting baca! Saat perpisahan Ghesti adalah salah satu anak yang cantik, percaya diri menari di depan semua guru dan undangan perpisahan TK. it was me!!

beranjak memasuki bangku SD, Ghesti duduk di bagian pojok kedua dari belakang. terkadang melamun, malas mendengar guru di depan, namun tak dipungkiri Ghesti penasaran bagaimana bisa angka-angka itu berubah seiring tanda "X", "+", "-", dan ":" ada diantara mereka lalu ditutup oleh tanda "=". nilai yang tak sempurna memang namun tak mengecewakan toh ranking 6 sudah baik untuk awal. masih tetap dengan tingkah laku yang tak bisa diam, Ghesti ternyata adalah seorang penakut; takut guru, takut wc, takut tempat sungil. di SD, Ghesti selalu pulang ke rumah setiap istirahat, bahkan saat pelajaran OR dimana harus lari mengelilingi 1 putaran jalan di kompleks yang jalan itu adalah jalan rumah, otomatis sebelum selesai, Ghesti pulang dulu untuk minta minum di rumah yang milik kakek dan nenek Ghesti.

ada hal yang gak terlupakan, ketika guru SD yang juga guru Madrasah Ghesti harus pindah, Ghesti disebut namanya oleh guru itu, suasana memang sedih, namun Ghesti hanya bisa berpangku tangan, tak merasakan perubahan atmosfer yang terjadi, guru itu bilang Ghesti itu pintar.lalu kenaikan kelas 3 adalah saat terakhir Ghesti di SD itu. Ghesrti harus pindah untuk tinggal di rumah orang tuanya yang tinggal bersama adiknya.

di sekolah baru, Ghesti awalnya menjadi bulan-bulanan. entah karena wajah sengak dan masam seorang Ghesti, entah karena pesona seorang Ghesti yang mampu mendapat teman dengan cepat. di SD ini Ghesti awalnya menjadi anak cengeng, suatu kata yang tak pernah Ghesti kenal sebelumnya. Ghesti bermain dengan anak laki-laki, ribut dengan geng di sekolah itu karena Ghesti gak memberi contekan, mendapat nilai 0 hanya karena tidak punya buku, padahal jawabannya benar semua.
Ghesti ditempa menjadi orang yang keras di sekolah ini. Ghesti selalu membuktikan dirinya mampu di sekolah itu! ranking 4 selalu menjadi posisi Ghesti di kelas, tanpa contek, tanpa kerja sama. Ghesti apa adanya!! Ghesti yang out of the box!
Ghesti disekolah ini mengenal 1 anak yang luar biasa bernama DION KCIS, semoga kau tenang di alam sana Dion :') kau yang mengajarkan Ghesti untuk tenang dan kau adalah orang yang baik luar biasa, sahabat.....
Dion, anak yang dulu pada saat OR menggendong Ghesti dipunggung karena Ghesti tak ada pasangannya.
Dion, anak yang selalu tenang saat Ghesti mulai berbicara dengan nada keras.
Dion, anak yang selalu mendapat ranking 1 di kelas.
Dion, anak yang cemerlang
DION KCIS, julukan yang Ghesti berikan untukmu, selalu tersenyum tak melawan Ghesti.

Saat kelas 5-6, teman sibuk les kesana dan kesini...bertemu teman lama di SD Ghesti dulu. katanya Ghesti itu gak naik kelas makanya pindah. seperti itukah teman masa kecil ku dulu disana? kalimat seperti itukah yang keluar? Ghesti yang naik darah, langsung membuktikan bahwa dia TIDAK PERNAH tidak naik kelas, bagaimana mungkin anak yang dibilang pernah tidak kelas ini mendapat peringkat 4 dikelasnya?! berarti mereka yang dibawah Ghesti adalah orang bodoh...
sudahlah lupakan, hal itu....

Kelas 6, saat terakhir Ghesti berada di SD...sempat cekcok dengan keluarga, karena Ghesti bingung untuk memilih SMP mana...Ghesti mau masuk SMP1 tapi orang tua keberatan, sulit masuk situ kata mereka. mengalah pada akhirnya, ditulisnya pilihan SMP itu dengan SMP 2 dan 5. walau harapan masih ada dan menyala. di SD, 5 menit sebelum pengumpulan kertas itu, ya 5 menit! pilihannya berubah! SMP 1 dan 5 yang dia pilih, walau Ghesti tahu itu adalah bunuh diri!

Perpisahan kelas 6, Ghesti ditunjuk sebagai perwakilan anak kelas 6, lihat kawan, Ghesti yang dulu kalian rendahkan, bahkan menjadi perwakilan kalian! Ghesti yang baru mengenal kalian di kelas 3 berbicara atas nama kalian,,,karena tak ada satupun dari kalian yang mau, hingga pada akhirnya Ghesti mengajukan diri.
lupakan kekecewaan itu, Ghesti.


Ujian masuk SMP, masih dengan test....Ghesti berada diruangan kelas tua, duduk di meja tinggi peninggalan jaman belanda. sekolah yang Ghesti yakin akan menjadi sekolahnya! Diawasi oleh 2 orang guru, 1 guru yang Ghesti pada akhirnya ketahui seorrang guru BP. guru itu mengawasi Ghesti. Ghesti yang pada saat ujian selalu menggerakkan anggota tubuhnya, tanda panik dan tak bisa diam, sudah menyelesaikan ujiannya. bahkan guru itu bertanya, sudah selesai? "Ya." jawab Ghesti mantap. "Lebih baik diperiksa lagi." ujar guru itu "Sudah. 2 kali malah!" jawab Ghesti yakin. Keyakinan dewa, dan ketakutan pelaku kejahatan kini berada dalam diri Ghesti.
Hampir semua keluarga Ghesti was-was, ketakutannya satu, takut Ghesti gagal masuk SMP1. sementara itu Ghesti yakin jawabannya sudah benar!

penentuan tiba!!! nama Ghesti ada di papan pengumuman..Ghesti lolos masuk SMP1!!!!! kebahagian yang luar biasa!
"Aku masuk!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!" "Lihat!! aku BISA MASUK!!!!!! MASUK SMP YANG DITAKUTI!!!!!!!!"

Kenekatan tergila pertama yang dilakukan Ghesti dimana tak ada yang percaya Ghesti mampu..
"I can't do it,????" "now, see????"

SMP kelas 1-3 bersama seorang DION KCIS, you're always with me :'D great memories with you.... :') 
Menjadi anak yang rambutnya seperti anak laki-laki, menjadi anak yang tak peduli lingkungan, menjadi anak yang ingin menjadi superior. kelas 1, sebal dengan seorang anak bernama "R"karena banyak tingkah, Ghesti dengan sengaja di depan mata anak itu, menyobek buku tulis milik "R". wajah benci tersirat jelas, sedangkan "R" meratapi nasib,,,
sukses menjadi anak nakal dengan nilai yang lumayan,,,mulok Jasa menjadi mata pelajaran dengan nilai tertinggi yang dia dapat.
kelas 2, keluar dari pemilihan OSIS hanya karena ada les matematika. Ghesti ternyata ditagih uang kas OSIS 2 minggu kemudian. "aku sudah mengundurkan diri." kata Ghesti. Cuek dan Garang itu yang didapati oleh orang yang pertama kali melihatnya. walau bukan orang yang dikenal semua orang.
kelas 3, kelas ini penuh dengan orang yang punya pengaruh diSMP menurut Ghesti. ada seseorang yang dia sukai juga semenjak TK...anak laki-laki itu.
Bermain bersama DION KCIS, ingat gak DION?? pas kita banyakan main DOnald Bebek? :') kenangan terakhir yang menyenangkan.....doaku menyertaimu kawan.... :')
kelas 3, hari-hari kami diisi dengan belajar,
Ekonomi -> makan chiki bareng temen sebangku (teman sebangku Ghesti adalah orang yang rame, "S" namanya, b'sama "N", "N", "I", "B")
matematika -> nyuekin guru yang ngajar sampe akhirnya ditunjuk! (Bisa mengerjakan)
B. inggris -> dibilang jangan ribut, padahal yang ribut, si "S" (karena tuh guru kenal sama bapakx Ghesti)
Seni -> Maafkan Ghesti,bu....sudah menggubah lagu hymne guru untuk menghinamu
            ----potongan lagu :
terkutuklah wahai engkau ibu d*** y***
di pelajaran seni juga, Ghesti berterima kasih karena Ghesti bisa untuk membawakan sopranino, karena tangan Ghesti yang paling kecil diantara teman yang lain dan suara sopranino itu mirip suara cempreng Ghesti. -____- gak pernah dimarahi guru seni karena permainannya. happy...

pulang sekolah, saat yang lain segera pulang untuk les atau belajar di rumah, Ghesti dan kawannya justru bermain...
PERMAINAN YG DIMAINKAN --> PETAK UMPET (sampai ada yang ngumpet di ruang kepala sekolah), DONAL BEBEK, JEMPOLAN (yang kalah dijitak), GOBAK SODOR, CERITA HOROR (pas lagi cerita dikelas yang notabene tua bgt, pintu jendela ketutup semua dgn tiba2 tanpa angin!!!)
kepala sekolah sampai nyapa kita, kenapa gak pulang? cinta ya sama sekolah ini? tanyanya...
"iya pak, CINTA BANGET!!!!!"

aku bangga menjadi anak SMP1

ujian kelulusan, Hasil yang membanggakan yang membawa Ghesti masuk ke SMA 1....SMA yang selalu diteriaki oleh keluarga Ghesti, karena mama dan semua adiknya sekolah di SMA itu. "aku bisa kan?" "ini bukti bahwa aku bisa"

SMA

sedih karena harus berpisah dari classmate yang selama lebih dari 7 tahun menemani, DION KCIS.... :')) senang bisa mengenalmu DION, doaku menyertaimu, kawan...
menjadi semakin nakal dan liar, Ghesti dengan nada yang keras membuat anak-anak heran, ada seorang perempuan seperti ini...
hal yang tak dilupakannya adalah memiliki banyak teman dari tingkat diatasnya, tidak seperti di SMP.
bertemu kakak kelas yang selanjutnya akan dia cintai namun justru itu yang membuatnya lupa akan siapa dirinya.

mengikuti teater, ekstrakurikuler pertama yang dia cintai........dengan kakak kelas yang sangat baik...
mengikuti pmr, bertemu pria yang menggantikan anak laki-laki yang sejak TK ada dalam pikiran Ghesti.
merubah hidupnya, mengenakan jilbab!!! semua kaget dan terkejut.........namun tetap Ghesti adalah seorang Ghesti.


kehancuran total saat ternyata paksaan datang dari orang terdekat dan ketidakberuntungan Ghesti untuk masuk ke STAN.
Ghesti menjadi lemah dan roboh....sebagaimana cerita robohnya surau kami --hamka
mulai saat ini............
Hidup Ghesti akan ditentukan oleh dirinya sendiri tak ada yang boleh mencampurinya! hanya Ghesti dan Rabb-nya!!!
tak ada yang lain!!!!

GHESTI ADALAH KENEKATAN ITU SENDIRI.....
GHESTI ADALAH KEBERANIAN ITU SENDIRI.....
GHESTI ADALAH KEPERCAYAAN.....sesuai namanya.....GHESTI HARUS MEMPERCAYAI DIRINYA SENDIRI
Allah akan mengubah nasibnya!!!


GHESTI TAK BISA DITEKAN! GHESTI TAK BISA DIREDAM!!


sisi lain ::
1. sisi autisme Ghesti yang tak peduli lingkungan muncul saat duduk di perkuliahan
2. pergi untuk pertama kalinya ke depok dan bandung sendiri
3. menyukai kesendirian
4. menyayangi teman dunia mayanya melebihi teman dunia nyata
5. menyayangi masa lalu dan menakuti masa depan
6. mudah panik kini selalu tampak
7. menjadi lebih keras dari batu dan lebih rapuh dari kaca
8. lebih sering bermuka masam
9. 85% hidup di dunia maya 15% hidup di dunia nyata
 
;