The Last chapter dari trilogi BRIMOB BRIMOB BRIMOB HUH!
Jum'at, 20 Mei 2011 jam 7 pagi.
Semua siswa pelatihan berkumpul di bawah terik matahari untuk apel pagi. Ya, pagi hari ini kami semua akan pergi ke Ci(?) di daerah Wanasaba, Sumber untuk pelatihan terakhir. Hari Jum'at itu juga ada yang spesial, spesial karena anak dari dosen pembimbing siswa pelatihan juga ikut, sang "ababil" karena baru mau masuk SMA. Hari Jum'at saat itu juga ada sesuatu yang baru.
Siswa pelatihan dikumpulkan per sub tim yang terdiri dari 10 orang siswa, berbaris bershaf di bawah terik matahari mendengarkan wejangan-wejangan dari pelatih. Setelah berdoa, siswa berbaris berbanjar untuk pergi menuju tempat tujuan. Pada awalnya saya berpikir kami semua akan diberangkatkan menggunakan mobil barak. Tidak tahu mobil barak? Mobil barak adalah sebutan saya untuk mobil besar milik polisi brimob yang memiliki 2 sisi tempat duduk di bagian belakang, karena dicampur begitu, maka saya menyebutnya mobil barak. Seperti yang tadi saya bilang, kalau pada awalnya saya berpikir akan diberangkatkan untuk menaiki mobil barak, ternyata prediksi saya salah, kami semua, siswa pelatihan, berjalan berbanjar menuju tempat tujuan. Start di Brimob finish di ci(?).
Sepanjang perjalanan, kami semua bersenda gurau padahal sudah diingatkan kalau kami semua tidak boleh bergurau, tapi kami tidak berlebihan. Bayangkan saja harus berjalaan dipinggir jalan, berbanjar tanpa ada yang menyemangati, seperti kami sedang melakukan sesuatu tanpa jiwa. Kelompok 1 adalah kelompok paling terakhir yang sampai, karena memang posisi kami ada di paling belakang kelompok lain. Urutan perjalanan berbanjar adalah 4-3-2-1.
Perjalanan kelompok 1 diabadikan oleh sahabat kami bernama Ipul. Dimulai dari photo-photo sampai rekaman video, seksi dokumentasi adalah tugas mulia memang. Terima kasih Ipul.
Sesampainya di tempat tujuan, kita semua beristirahat di tempat yang ditentukan. Minum menjadi sesuatu yg paling mewah saat itu. Pembagian snack di acara tea break dilakukan oleh Ayu, si cewek bajakan bermuka genteng yang berasal dari majalengka, si member Cihaur, tim PKMD yang sama dengan saya. hehehehhehe. Kelaparan dan kehausan, makanan dan minuman itu habis dalam sekejap mata, itu lah kami anak 3A, prodi keperawatan cirebon.
Setelah istirahat, kami semua melanjutkan aktivitas tim, kami semua diharuskan mengevakuasi korban di tempat yang sudah ditentukan, namun lokasi dan kejadian korban adalah sesuatu yang tidak diketahui oleh tim. Tim 1 dan 2 harus menyeberangi sungai menuju tempat lokasi, sedangkan tim 3 dan 4 berada di daerah atas. Saya berada di tim 1, kejadian lucu adalah setelah keluar dari tempat, karena korban hanya patah tulang lengan, seharusnya tak perlu di tandu, tapi karena memang semangat dan sepertinya memang semua lupa hal itu, akhirnya tetap membuat tandu darurat.
Semua tim sudah selesai, kami beristirahat sejenak, kemudian melakukan game balon. Permainan dilakukan per tim. Setiap anggota tim diberi 1 balon. Kami diharuskan meniup balon lalu dilepaskan, siapa yang sampai lebih dulu menuju garis finish dialah pemenangnya. Selain permainan balon, ada lagi permainan lain, berkumpul dengan menutup mata masing-masing, berpegangan tali di perintahkan untuk membuat segitiga sama sisi. Permainan di pelatihan kepemimpinan. Jujur saja, saya tidak suka dengan yang mengatur di permainan ini, belum selesai dia justru bilang sudah, belum terbentuk dia bilang sudah, maklum mungkin ada obsesi menjadi pemimpin namun gagal. 21 Orang yang ditutup matanya ini gagal membuat segitiga sama sisi.
Jam menunjukkan puku 11.45 wib, saatnya shalat Jum'at untuk para pria, sedangkan wanitanya menjaga barang bawaan sembari menanti kaum adam selesai. Setelah selesai melakukan ibadah, kami semua melanjutkan kegiatan yang lain. Makan siang sudah disiapkan, saya mengendus bau pisang di dalam kotak makan itu. Kami semua menunggu instruksi untuk membuka makanan tersebut, selama 3 hari kami harus melakukan sesuatu di bawah instruksi pelatih. Instruksi membuka kotak makanan pun diteriakan, kami semua serentak membuka kotak makan tersebut, benar dugaan saya, ada pisang disana.
Pelatih kami memimpin do'a, namun kami belum mendapat instruksi untuk memakan makanan kami. Ternyata ada sesuatu yang berbeda dari sebelumnya, kami diperintahkan untuk memakan pisang terlebih dahulu, dilanjutkan memakan mie goreng baso, lalu sambal goreng kentang, dan telur tanpa memakan nasi sedikit pun. Tersisalah setumpuk nasi di dalam kotak itu, dan akhirnya nasi itu yang harus kami makan, Ughh, tenggorokan seperti sulit menerima nasi yang memang hanya nasi yang masuk ke dalam mulut, saya tidak kuat menghabiskan nasi itu. Setelah semua selesai makan, kami diberi 1 botol vit ukuran 600ml untuk diminum oleh 40 siswa pelatihan, dan ternyata air itu habis sebelum 40 orang itu merasakan air semua. Saya adalah salah satu oknum yang bertanggung jawab atas itu. T^T i just wanna say i'm sorry guys....
Kami semua dihukum karena itu, kami sit up dalam 10 hitungan sebagai konsekuensi kami atas tindakan kami. Berbaris per tim lagi, kami bersiap untuk mengikuti kegiatan selanjutnya. Menyanyikan yel-yel kami,
R u Ready?!!!
Yes sir!!!
Siapa Kalian?!!
Prodi Cirebon!!
Hello Kawan!!
Hello Kawan!!
Sedang apa kalian?!
Ikuti pelatihan!!
Dimana?!!
BRIMOB!!! BRIMOB!!!
Dari segala penjuru
Kami datang 'tuk bersatu
Singsingkanlah lengan baju
Kibarkanlah benderamu
oa eo oa eo
oa eooo oa eooo*2x
Slamat tinggal kekasihku
Aku pergi tak 'kan lama
Hanya 3 hari saja
Aku pasti 'kan kembali
oa eo oa eo
oa eoooo oa eoooo*2x
kemudian ketua tim menentukan tim siapa yang lebih dulu memulai. Setelah selesai, urutannya adalah 4-1-3-2. Kami mulai memasang harness attau tali jiwa secara manual. Menaiki jembatan tali yang menjuntai, lalu jembatan tali biasa, kemudian menuruni wall climbing buatan, lalu menaiki tangga gantung. Kami semua senang, senang mendapat pengalaman baru, senang mendapat pembelajaran baru, walau teramat singkat, namun tetap berkesan. Setelah semua selesai, kami semua menutup acara dengan mendengar titi mangsa singkat dari pelatih. Kami pulang dengan menggunakan mobil barak menuju markas brimob.
Terima kasih pak dosen.
Terima kasih pak pelatih.
Maafkan kesalahan kami dan segala bentuk kelakuan kami yang kurang menyenangkan.
0 komentar:
Post a Comment