Ini adalah perjalanan kedua saya dari Depok. Sering saya berpikir bahwa Jakarta bukanlah kota yang indah. Benar kata pepatah yang orang bilang “ibu kota lebih kejam daripada ibu tiri”. Mereka pasti memiliki alasan yang banyak karena memang itu nyatanya.
Jakarta membuat masyarakatnya menjadi individualis, hedonis, dan sarkastis. Kehidupan yang lebih keras daripada hutan rimba membuat mereka seperti itu. Menjadi lebih kejam dari Cruella. Pasti tahu siapa Cruella itu. Menjadi lebih licik daripada Cont Olaf, tahu kan siapa dia?
Bisa dibilang aku lebih mencintai “smallville” ku. Tanah kelahiran yang nyaman, walau memang tampak menyebalkan dan membuatku tak berdaya. Tak seperti kota besar yang kecil, kota kecilku memiliki kebesaran yang jarang dimiliki kota kebanyakan. Kota kecil itu tampak seperti sosok yang selalu menerima semuanya dengn tangan terbuka, senyuman tulus yang terkadang menampakkan kesedihan. Sedangkan kota besar itu tampak seperti sosok yang penuh kelicikan dan kebohongan, terkadang menjanjikan angin surga.
Kota kecil yang mungkin akan aku rindukan saat aku tak lagi disana. Dimana aku akan memulai hidup ku sendiri dengan perjuangan yang lebih besar dri sekarang. Walau aku merasa senang karena aku akan memulai hidupku yang baru, yang akan aku perjuangkan agar aku mampu mengangkat kehidupanku, orang tuaku, keluargaku, dan insyaAllah masyarakat Indonesia.
Mengenang perjalanan kedua ku ini sungguh menyedihkan. Aku merasa aku menginginkan kesendirian, dimana aku mampu melanjutkan kehidupan dengan irama yang baru, yang lebih berwarna.
Gambir-Jakarta, 03 Juli 2011
0 komentar:
Post a Comment