Hari Selasa, 19 Juli 2011 adalah H-1 untuk ujian saya yang sekarang tinggal menghitung jam menuju hari H. Gw mau UJIAN!!!!
Arghhhhh!!!!!!!
Sama seperti hari ujian sebelumnya banyak kejadian yang terjadi selama UAP tahap 1 di wilayah RW 02 Jagasatru. Wastika yang diulang untuk mengambil HB sahli karena memang darah pasiennya yang dijuluki “Joni blak-blakan” berhenti secara misterius di ujung jarinya (abaikan). Wastika yang pada awalnya terkejut karena disuruh mengulang, kkk~ memang begitulah ujian, saat penguji menyebut kata “ulang” lu bakal ngerasa dunia berhenti sesaat. Good job Wastika, you’re the lucky one, lu bisa mengatasi masalah itu, dasar eyang moyang gw. Salut gw sama lu.
Kejadian yang bikin envy pun ada, lu bayangin aja seorang “Manusia Sudir” (baca : Sudir-man, red.) sampai envy sama tuh orang. Mungkin kalau lu jadi si Sudirman atau gw, lu pasti bakal gondok setengah leher. “Orang itu” yang kata temen-temen gw punya koping yang terlalu adaptif tapi menurut nyokap adopsi gw “Orang itu” sangat beruntung dan sangat keterlaluan. Disini gw bukannya envy kebangetan ato bagaimana, gw Cuma bicara fakta, kenapa seorang yang melanggar peraturan dasar bisa dibebaskan dengan entengnya, tapi kalau orang lain yang berusaha melakukan yang terbaik namun tiba-tiba berbuat salah akan dimarahi. Itu hanya membuat saya sedikit merasa ada sebuah ketidakadilan dalam birokrasi. Lanjut aja ke masalah. “Orang itu” belum ngebuat ASKEP KOMUNITAS yang seharusnya dikumpulkan pada hari kedua pagi hari ke penguji, dan lu bayangin kalau itu pun udah dikasih keringanan! Karena seharusnya batas akhir pengumulan askep itu jam 2 siang. “Orang itu” dengan entengnya bilang “gw belum ngerjain semua nih,liat askep sih.”. God!!!! Couldn’t I kill him??!!
Mari lanjut, dia ngebuat SAP untuk penyuluhan dengan cover wajahnya, YUPZ, wajah dia. Is he haven’t a good attitude?? Yang menghebohkan lagi, dia cantumin sumber yang harusnya buku kalau emang bukan dari buku seenggaknya harus bagus bahasanya, di tulis ‘fd milik dosen, pak I******’. What the….
Terakhir, gw cuma mau bilang, the honorable lecturer… please make a right decision, it’s not fair if you do that. There are so many students who tried their best, but why you can’t see that????? Is it too hard to see our hard work? Or is it too easy to see our fault?
tetep berdoa, ikhtiar, dan bertawakal untuk semuanya UAP untuk masa depan :)
0 komentar:
Post a Comment