Sebagai manusia, kita tentu sering melihat ke atas. Mengapa kita sering melihat ke atas? Ada apa di atas? Apakah yang di atas itu terlihat menarik? Perlulah dijawab di hati saja.
Melihat ke atas itu baik karena kita akan mendapat sebuah lecutan untuk lebih baik lagi, berusaha lebih keras lagi untuk sesuatu yang belum tercapai. Melihat ke atas itu baik karena kita akan menentukan tujuan selanjutnya. Melihat ke atas itu baik karena kita akan mendapat ilmu lain yang belum kita dapatkan sebelumnya. Melihat ke atas itu baik karena akan meninggikan derajat kita.
“Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang berilmu beberapa derajat”. (Al-Mujaadilah:11)
Betapa mengasyikkannya melihat ke atas, bukan?
Tapi ingatlah, melihat ke atas terlalu lama pun akan membuat leher dan pundakmu lelah. Mungkin bisa membuatmu agak sulit menggerakkan kepalamu karena sakit. Istirahatkan sejenak kepalamu dengan melihat ke bawah. Melihat ke bawah itu baik karena kita akan mengetahui keadaan orang lain yang tak seberuntung kita. Melihat ke bawah itu baik karena kita akan belajar berempati kepada mereka yang tak seberuntung kita. Melihat ke bawah itu baik karena kita akan terus bersyukur atas karunia Allah swt. Melihat ke bawah itu baik karena kita memang ditakdirkan untuk itu.
“Dan tidaklah Aku ciptakan jin dan Manusia melainkan untuk beribadah kepadaKu”. (Adz Dzariyat: 56)
Tapi jangan terlalu lama Melihat ke bawah karena leher akan kaku. Bahkan jika terlalu lama tulang leher akan mengalami kelainan. Kembalilah melihat ke atas.
Sahabat, melihat ke atas dan ke bawah memiliki kelebihan serta kekurangannya sendiri. Tak perlu kita bandingkan mana yang lebih baik karena semuanya memiliki kebaikan serta kelemahan. Tak perlu pun kita memperdebatkannya.
Sahabat, tahukah kita bahwa masih ada 1 hal lagi selain melihat ke atas dan ke bawah karena kita mampu melihat ke depan, melihat ke belakang, mau pun melihat ke sekeliling. Semua itu kembali pada diri kita. Jangan terlalu berlebihan karena efek yanng ditimbulkan bisa akut dan menjadi kronik. Juga karena yang berlebihan itu tak disukai oleh Allah swt dan rasulNya.
ولا تسرفوا إنه لا يحب المسرفين...
...Dan janganlah kamu berlebih-lebihan, sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan.(Al-A'raaf : 31)
Dan dari Ibnu Mas’ud radliyallah ‘anhu, bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Binasalah orang yang berlebih-lebihan dalam tindakannya.” (HR Muslim)
Sahabat, semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Sahabat, semoga diantara kita, akan ada yang melanjutkan perjuangan dalam bidang pendidikan daerah pinggiran dan terbelakang.
Sahabat, semoga diantara kita, akan ada yang membuat suatu revolusi luar biasa demi kemajuan seluruh bidang keahliannya.
Sahabat, semoga kita semua mampu menjawab dengan kelapangan hati dan keluasan pikiran.
Sahabat, semoga Allah swt senantiasa ridha dengan segala yang kita lakukan.
amin.....
1 komentar:
saran saya lebih banyak lah melihat kebawah, daripada melihat ke atas..ketika kita melihat kebawah maka kita akan merasa berada diatas.
Post a Comment