Sep 15, 2012

Kehidupanku dan Dirinya

Lagi - lagi repost dari Note fb January 2, 2011 at 6:08pm

Semakin membuat terpana kisah-kisah yang aku dengar dengan kedua indera pendengaranku ini begitu banyak kisah yang mengawali hidup seseorang. Mungkin memang aku yang  terlalu lemah atau memang hidup yang terlalu keras hingga pada akhirnya tetap aku saja yang harus menyerah.

Aku mendengar mengalah adalah baik, tapi tak selamanya baik jika kita menyamakan mengalah dengan menyerah. Aku mendengar bahwasanya semua adalah baik selama kita menjalaninya dengan sungguh-sungguh. Adakah artinya itu untukku? Sampai saat ini bibirku tertutup rapat, berusaha untuk mengamati keadaan disekelilingku.

Ketika seorang yang berarti dalam hidupku bercerita, hidup tak semudah yang kita pikirkan, jalani dengan sungguh-sungguh dan cintailah keadaanmu, berdoa dengan penuh harapan, ingatlah orang-orang yang menyayangimu.

Bahkan ketika indera penglihatanku rabun terhalang butiran-butiran air mata, masih terpancar dengan jelas wajahnya, wajah penuh cahaya.
Karena aku tak melihat dengan mata, aku melihat dengan hati.

Suatu saat, ketika aku mendengar hal yang membuat semua duniaku hancur, aku melihat sosoknya tetap berdiri tegap dengan tangan terbuka walau dunianya sudah hancur lebih dulu daripada duniaku. Karena baginya dia akan terus memberi, bukan terus menerima. Terkadang memang dia tak melihat kegalauan ku, bibirnya terus saja bercerita tentang hidupnya membuat aku jenuh. Sesaat aku marah, namun melihat raut wajahnya yang sedih dengan tiba-tiba aku menyesal, aku tahu dirinya butuh teman untuk berbagi kesedihannya.

Maaf ya, mah.

0 komentar:

Post a Comment

 
;