May 27, 2012 0 komentar

Awal The Owl

Bismillahirrahmanirrahim..

Ingin menceritakan sedikit tentang awal nama The Owl muncul sebagai nama blog yang beralamat di www.ghestidemerlin.blogspot.com yang sudah ada sejak 2011.


Burung Hantu. Yap, burung hantu adalah hewan yang sejak dulu aku suka. Berawal dari hal yang cukup sederhana, gara-gara Harry Potter. Aku mengenal burung hantu sejak aku mengenal Harry Potter. Aku yang saat itu duduk di bangku kelas 6 sekolah dasar, mengenal burung hantu untuk pertama kalinya.

Semenjak saat itu, aku yang belum mengenal internet dan segala isinya masih saja berkutat dengan kesederhanaan pemikiran anak-anak. Aku hanya mengenal Hedwig, Errol, Hermes, dan yang lainnya di dunia Harry Potter. Sampai kemudian aku tahu filosofi sederhana dari burung hantu. Aku yang akhirnya melanjutkan sekolah di SMP  terbaik dan tertua di kota ku, dengan lambangnya yang luar biasa indah, Burung Hantu.

Di sekolah inilah aku mengettahui filosofi burung hantu. Burung hantu diikenal sebagai simbol kebijaksanaan dan pendidikan di dunia barat. Tidak aneh jika sekolah menengah pertamaku menjadikannya logo sekolah, ini semua dikarenakan sekolah itu adalah sekolah tertua sejak jaman penjajahan Hindia Belanda.

Semakin bertambah usiaku, semakin aku menyayangi hewan ini. Walau aku takut untuk mendekat kepada yang asli karena memang burung hantu adalah hewan yang cukup berbahaya jika kita tidak berhati-hati. Paruh serta cakar-cakar yang tajam, siap untuk mengoyak. Aku mengartikan banyak pada polah Burung Hantu, sepertinya banyyak pelajaran yang aku ambil darinya.

Aku juga kembali bersekolah di sekolah menengah atas terlama dan terbaik di kota ku. Logonya pun sama, Burung Hantu. Logo yang Biru ini sudah mengalami tiga kali perubahan. Sesuatu sekali.




Maka jadilah Blog aku ini dengan nama The Owl. Berusaha untuk terus maju.



Seperti yang dikatakan Owl
Books keep you company when you're alone. They're your friends through a rainy day. –Owl

Semoga blog aku juga bisa menjadi sahabat bagi kalian semua. Selamat menebar manfaat. 


Jakarta, 27 Mei 2012 01.37 wib
May 26, 2012 0 komentar

Keep Moving Forward

Selalu bergerak maju!


Jangan pernah hidup di masa lalu karena hidup kita ada di masa kini untuk masa depan....
May 22, 2012 0 komentar

Malam Jakarta

Menyapa gelapnya malam dengan keindahan cahaya bintang. Menyapa bulan si pemantul matahari. Membantu bintang dengan sorot lampu jalanan.

Malam ini aku masih terduduk di metro mini. Menatap kawanan mobil besar yang tampaknya enggan untuk berjalan. Macet total. Betapa tak berdayanya polisi mengatur jalanan kecil dengan kebesaran mobilnya. Sepertinya akan sangat lama.

Aku masih asyik menyendiri di metro. Masih asyik berdoa agar segera lancar lalu lintas semua. Aku benci Jakarta, tapi disini aku mencari rakhmat Allah. Keberkahan untuk adik-adik ku. Jadilah aku syukuri saja, toh ini semua hanya sementara.

Aku mencari kesunyian di tengah keramaian dimana semua terasa dalam kebersamaan. Tak tahu kah?

Ku rasa perjalanan ini akan sangat lama. Lama sekali. Aku masih harus menunggu, jadi teringat akan urusan yang lain. Urusan yang harus menunggu juga. Semoga cepat. Semoga dimudahkan.

Sampai juga dibundaran. Bukan, bukan bundaran HI tapi simpang lima tugu. Aku memang menyebutnya bundaran kok. Sebentar lagi sampai. Seperti yang dikatakan, sabar, akan ada balasan yang setimpal.

Telinga ini sepertinya sudah lelah, dan tenggorokan sudah terhidrasi pula, saatnya berkonsentrasi ke tempat tujuan. RSIJU Sukapura. Salam.

Metromini, 22 Mei 2012
May 19, 2012 2 komentar

Ketika Kata 'Cina' Kembali Hadir

Jum'at yang sibuk. Dinas sore di hari Jum'at itu memang hampir selalu sibuk. Shalat di ruangan karena masuk jam 13.00 wib, belum lagi jadwal injeksi dan obat oral yang harus disiapkan, serta perkembangan kondisi pasien. Hal itu ditambah dengan jumlah pasien yang 'berlimpah'. Rutinitas.

Kami, tim dua yang berdinas sore sudah luar biasa ekstra, melanjutkan perjuangan ekstra dinas pagi. Sampai pada akhirnya waktu menunjukkan pukul 20.00. Waktunya operan ke dinas selanjutnya, dinas malam. Dinas paling panjang dalam pembagian waktu dinas.

Dalam operan itulah, kata 'Cina' itu disenandungkan oleh orang tua pasien, yang juga adalah petugas cs di RS tempat aku bekerja. Aku yang tak tahu apa-apa, ternyata dituding dan di bilang 'Cina itu' dengan nada yang agak tinggi, kejadian itu tak aku ketahui. Masalah yang akhirnya aku ketahui dari seniorku, yang mengatakan bapak itu tidak sopan dan sok dengan perawat yang lain juga. Masalah yang sebenarnya sepele, dokter yang biasa merawatnya cuti sehingga harus alih rawat dengan dokter yang lain. Juga keadaan dimana anaknya harus dipindah ke bed yang lebih kecil dan bapak itu tidak terima. Bapak itu bilang dengan agak kasar ke bunda (senior) bahwa dia bekerja di RS dan sejak kapan usia dibawah 3 th atau yang berbadan kecil harus di bed kecil, dan tidak mau alih rawat. Bapak itu langsung menunjuk aku yang saat itu sedang membelakangi karena sedang mencuci tangan, dan berkata ''Saya kan sudah bilang ke Cina itu!''. Ya Allah, kenapa Cina itu yang harus keluar dari mulutnya, apakah aku tidak cukup berbuat baik? Apakah aku tidak sopan? Apakah karena kesalahan yang bahkan tak tahu kesalahan siapa harus kata 'Cina' yang keluar? Setelah bertahun-tahun lalu, yang menganggap sebelah mata hanya karena 'Cina keturunan'. Aku juga Jawa, aku juga Sunda, aku dan bapak itu sesama muslim, haruskah keturunan menjadi pemisah??haruskah???
May 13, 2012 1 komentar

Sederhananya Cinta

Diam. Menatap. Tersipu.basa basi.
Begitu sederhananya cinta membuai indah. Memberi debaran tersendiri. Dosakah?

Mengharap. Berdoa. Mencinta. Dalam diam dan terpendam, cinta bisa begitu indah. Bermunajat. Dosakah?

Berdebar. Merindu. Merasa. Malu. Penantian yang panjang. Cinta terasa getarannya. Dosakah?


Berdosakah jika memendamnya? Berdosakah jika berdebar karenanya? Berdosakah jika menantinya? Karena cinta yang begitu sederhana. Cinta yang tercipta dari pemilik cinta.


*Minggu, 13 Mei 2012 dini hari dalam munajatnya
May 12, 2012 0 komentar

International Nurses Day (?)

Hari Sabtu yang cerah dan bisa dibilang terik. Hari yang mungkin menjadi pelepas penat setelah lima hari berkutat dalam pekerjaannya. Tidak untuk penyedia jasa terutama kesehatan. Hari yang indah dan sedikit membosankan karena baru saja pulang dinas malam. Hari yang cukup sepi sebagaimana dirasa.

Hari ini adalah hari PERAWAT SEDUNIA atau INTERNATIONAL NURSES DAY! Chukkae!! (Korean lang. means congratulation in english). Ternyata perayaan profesi yang aku geluti. Profesi yang bahkan tak pernah aku lirik sedikit pun. Yang dulu aku bilang galak,menyeramkan.

Menjadi bahan renungan kembali. Setelah hari-hari perenungan sebelumnya. Hari ini, aku merasa belum maksimal dan profesional. Aku sering lalai, bahkan tadi malam saja aku kurang konsentrasi. Aku memang sedikit tak suka pekerjaanku.

Pekerjaan yang menyangkut kesehatan dan tak jarang nyawa manusia. Bahkan malah harus merawat orang lain ketimbang keluarga. Mengorbankan waktu libur dan istirahat untuk berjaga. Terkena omelan dari pasien juga keluarganya.

Aku bingung untuk apa ada perawat, bukankah sudah ada dokter? Untuk apa merawat orang lain? Aku tahu jawabannya setelah aku diobservasi selama 3 jam di IGD. Aku tahu betapa beratnya tanggung jawab pemberi pelayanan langsung ke masyarakat. Berkutat dari waktu ke waktu. Namun tetap saja aku tak menemukan isi. Aku tetap merasa aku tak terlalu berguna, beranggapan ada atau tak ada aku sama saja. Aku bukanlah perawat yang baik. Itu yang selama ini aku pikirkan.

Hari ini aku mungkin tak ada dalam aksi-aksi para mahasiswa keperawatan entah itu untuk memperkenalkan sosok perawat yang idealis ataupun menuntut DPR segera mengesahkan RUU keperawatan yang melindungi kami, perawat. Aku hanya berkeinginan agar semua para pemberi pelayanan utama yang langsung terjun ke masyarakat bisa saling bekerja sama dan ikhlas, baik itu senior mau pun junior agar selalu bermanfaat. Aku berharap akhir yang indah. Aku berharap semua akan indah pada waktunya.

"Maka sesungguhnya beserta kesulitan ada kemudahan" (QS 94:5)
"Demi masa. Sesungguhnya manusia kerugian. Melainkan yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta menasehati dalam kebenaran dan kesabaran."(QS 103:1-3)
May 7, 2012 0 komentar

Menyala.

Petang ini langit masih menyisakan mendung yang menggelayut di atas kota Jakarta. Bulan harus mengalah dahulu sepertinya. Tapi sejuk mengiringi, menenangkan dan menyegarkan hati. Kelambu kelabu di kota.

Akhirnya adzan magrib yang ditunggu tiba, masih dengan termangu di bawah kolong langit. Mendengarkan adzan sambil mengulang kembali, namun masih menatap ke langit, ada semburat keungungan di sebelah kiri. Berdoa setelah adzan dan disela-sela iqamat. Seperti suasana Cirebon saat penghujan.

Aku menatap langit, ingin sekali menata. Teruslah sejuk seperti ini, seakan hati ini bisa terus terisi. Menata kehidupan yang akan datang, keinginan yang tertunda. Bukan, bukan keinginan tapi mimpi. Ya, mimpi. Mimpi yang belum terwujud itu masih menggelayut di hati sama seperti kelambu kelabu saat ini. Tidak sementara tapi menetap. Tidak sejuk tapi tidak pula panas, sedikit berkabut terhalang makna. Mimpi akan sekolah lagi.


Mimpi yang sama dengan semua yang haus akan ilmu. Aku masih berilmu tapi kurang. Aku masih berilmu tapi masih haus akan ilmu.

Teringat akan anak-anak itu. Suatu saat kalian akan pula merasakan. Aku akan berbagi dengan kalian, walau aku hanya separuh isi. Aku akan berbagi sampai penghabisanku, sebagai penyala!
May 6, 2012 0 komentar

blindspot

Pengalaman ku minim tanpa mu...

Semoga cepat kembali.

 
;