May 22, 2012

Malam Jakarta

Menyapa gelapnya malam dengan keindahan cahaya bintang. Menyapa bulan si pemantul matahari. Membantu bintang dengan sorot lampu jalanan.

Malam ini aku masih terduduk di metro mini. Menatap kawanan mobil besar yang tampaknya enggan untuk berjalan. Macet total. Betapa tak berdayanya polisi mengatur jalanan kecil dengan kebesaran mobilnya. Sepertinya akan sangat lama.

Aku masih asyik menyendiri di metro. Masih asyik berdoa agar segera lancar lalu lintas semua. Aku benci Jakarta, tapi disini aku mencari rakhmat Allah. Keberkahan untuk adik-adik ku. Jadilah aku syukuri saja, toh ini semua hanya sementara.

Aku mencari kesunyian di tengah keramaian dimana semua terasa dalam kebersamaan. Tak tahu kah?

Ku rasa perjalanan ini akan sangat lama. Lama sekali. Aku masih harus menunggu, jadi teringat akan urusan yang lain. Urusan yang harus menunggu juga. Semoga cepat. Semoga dimudahkan.

Sampai juga dibundaran. Bukan, bukan bundaran HI tapi simpang lima tugu. Aku memang menyebutnya bundaran kok. Sebentar lagi sampai. Seperti yang dikatakan, sabar, akan ada balasan yang setimpal.

Telinga ini sepertinya sudah lelah, dan tenggorokan sudah terhidrasi pula, saatnya berkonsentrasi ke tempat tujuan. RSIJU Sukapura. Salam.

Metromini, 22 Mei 2012

0 komentar:

Post a Comment

 
;