Aku tahu kau lelah, matamu sayu, badanmu sedikit lunglai, kau tampak kurang bertenaga, dan tidak sehat. Aku tahu kau penat, tatapan kuyu, kau sedikit hilang konsentrasi, kau tanpa sadar mengeluh, air mukamu tampak mengeras, berbeda dari biasanya, lembut menenangkan. Aku tahu kau lebih dari sekedar lelah atau pun penat. Aku tahu aku hanya mampu tahu, aku tak bisa berbuat apa-apa.
Aku hanya mampu menyemangatimu. Mendoakanmu. Menatapmu dalam.
Aku tahu kau lelah, teramat lelah malah. Kau bahkan kurang istirahat. Tapi aku bahagia, kau tampakkan tanggung jawab mu. Kau, walau lelah tetap tersenyum. Kau, walau lelah tetap mendengarkan.
Aku tahu kau penat, teramat sangat malah. Mungkin jika ingin, kau bisa marah pada ku. Tapi aku bahagia, kau simpan itu dalam pikiranmu. Kau tak adukan keluh kesah mu. Kau tak melampiaskannya pada ku, yang saat itu pun kurang konsentrasi. Kau tampakkan kelembutan dan ketegaranmu.
Aku tahu kau lelah dan penat. Tapi kau tetap tersenyum, tetap lembut, tetap tegar. Kau tahu, walau bukan menggambarkan dirimu, tapi kau seperti mimosa pudica. Bunga yang aku sukai.
Jika kau lelah, istirahat lah. Jika tak bisa ingatlah harga keikhlasan dari itu semua.
Semoga Allah swt selalu memberi yang terbaik bagi mu.
Jakarta, 28 Maret 2012
*Untuk orang-orang yang aku sayang, tetap semangat.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment