Matahari masih menggelayut di atas langit kota Jakarta, sepertinya memang belum menampakkan tanda-tanda ingin beristirahat. Dan aku pun masih berkutat dengan notebook milik teman sekamar aku. Aku berpikir sejenak, apa yang harus aku lakukan terhadapnya.
Masih ditemani oleh para wanita yang setia disamping kanan-kiriku, aku mengetikkan sedikit kisah kecilku. Aku baru saja menginjak usia 21 tahun, selama itukah aku hidup? Aku mensyukuri kenyataan bahwa aku masih bernapas, masih bisa merasakan hidup di bumiNya. Aku yang masih labil dengan segala kondisi yang terjadi dalam hidupku. Aku yang masih dalam pencarian jati diri. Aku yang masih mengejar rahmat dan cinta sang Illah.
Aku menemukan begitu banyak pemberianNya. Aku masih bisa merasakan rasa cinta yang luar biasa. Aku masih bisa merasakan sedih dan amarah.
Terima kasih ya Allah, karena tanpa mengenalMu aku pasti tersesat di jalan yang sebenarnya sangat lurus....
"Dan nikmat Tuhanmu manakah yang kau dustakan..."
Masih ditemani oleh para wanita yang setia disamping kanan-kiriku, aku mengetikkan sedikit kisah kecilku. Aku baru saja menginjak usia 21 tahun, selama itukah aku hidup? Aku mensyukuri kenyataan bahwa aku masih bernapas, masih bisa merasakan hidup di bumiNya. Aku yang masih labil dengan segala kondisi yang terjadi dalam hidupku. Aku yang masih dalam pencarian jati diri. Aku yang masih mengejar rahmat dan cinta sang Illah.
Aku menemukan begitu banyak pemberianNya. Aku masih bisa merasakan rasa cinta yang luar biasa. Aku masih bisa merasakan sedih dan amarah.
Terima kasih ya Allah, karena tanpa mengenalMu aku pasti tersesat di jalan yang sebenarnya sangat lurus....
"Dan nikmat Tuhanmu manakah yang kau dustakan..."
0 komentar:
Post a Comment