Sebelum memulai semua dengan kata-kata lain. Aku sebagai author di blog ini ingin mengucapkan terima kasih atas kunjungan kalian. Tiada kesan tanpa arti.
Touching my heart...kalimat dalam bahasa inggris. Semua orang tahu. Begitu banyak yang kita lewati dalam hari-hari yang telah lalu. Dari semenjak kita lahir sampai kita bernapas saat ini. Kita pasti memiliki banyak hal yang menjadi berarti dalam hidup ini, seperti ketika kita mengunjungi suatu tempat yang berkesan, mencintai seseorang, membenci seseorang, menghabiskan malam bersama keluarga, atau justru mencari ketenangan dalam kesendirian. Semua tergantung pilihan kita.
Selalu berpikir, usia ku sudah hampir 21 tahun, kini dunia sudah mulai membuka tangannya untuk ku. Banyak hal yang sudah aku lewati dalam 20 tahun 6 bulan hidup ku. Mulai dari hal yang menyenangkan hingga menyedihkan.
Semua pengalaman itu sudah terangkum dalam ingatan. Mencari celah untuk suatu saat keluar agar dapat dikenang dan tak terlupakan. Menjadi satu rasa untuk membangkitkan gairah hidup agar lebih baik. Bukankah tak ada salahnya untuk mengenang suatu hal kemudian menjadi termotivasi untuk terus melanjutkan hidup?
Hidup ku adalah hidup dalam impian, karena aku mempunyai banyak mimpi. Cita-cita ku yang sangat ingin aku jalani adalah aku menikah dengan orang yang aku cintai dan hidup dengannya dalam lindungan-Nya. Dimanapun tempat ku bernaung suatu saat nanti masih tetap di bumi milik-Nya. amin
Semua berawal dari suatu kejadian yang menyentuh hati. Ketika aku melihat anak-anak jalanan, tersenyum, hanya itu hal yang mampu aku lakukan. Mengingat mereka adalah generasi penerus bangsa ingin rasanya aku melakukan sesuatu untuk mereka. Mereka terlantar namun tetap semangat menjalani hidup yang belum pasti untuk mereka. Mereka yang tersenyum, tertawa disaat hati mereka hancur berkeping-keping karena mimpi yang mungkin tak bisa mereka wujudkan.
Saat itu aku berharap semoga aku bisa menjadi guru pedalaman atau guru yang tak mengenal perbedaan si kaya dan miskin, si pandai dan si bodoh. Aku berharap aku mampu mencintai mereka apa adanya, dengan membaktikan seluruh jiwa raga ku disana.
Aku tak pernah menginginkan sesuatu hal yang muluk, seperti harta berlimpah atau apapun itu. Aku hanya mencari kebahagiaan melalui arti manfaat dari aku sendiri. Selalu aku bermimpi menjadi orang di pedalaman yang menjadi perantara untuk kemajuan mereka, aku ingin tanpa pamrih membantu mereka, menjadikan mereka mampu mengejar mimpi mereka sampai tempat yang jauh. Mereka harus mampu, mereka harus bisa, mereka harus berjuang.
Aku ingin suatu saat mengatakan aku mencintai pekerjaanku, aku mencintai suami yang mendukungku, aku mencintai anak-anak ku yang terus berjuang! aku mencintai sang PEJUANG PENDIDIKAN!!
Touching my heart...kalimat dalam bahasa inggris. Semua orang tahu. Begitu banyak yang kita lewati dalam hari-hari yang telah lalu. Dari semenjak kita lahir sampai kita bernapas saat ini. Kita pasti memiliki banyak hal yang menjadi berarti dalam hidup ini, seperti ketika kita mengunjungi suatu tempat yang berkesan, mencintai seseorang, membenci seseorang, menghabiskan malam bersama keluarga, atau justru mencari ketenangan dalam kesendirian. Semua tergantung pilihan kita.
Selalu berpikir, usia ku sudah hampir 21 tahun, kini dunia sudah mulai membuka tangannya untuk ku. Banyak hal yang sudah aku lewati dalam 20 tahun 6 bulan hidup ku. Mulai dari hal yang menyenangkan hingga menyedihkan.
Semua pengalaman itu sudah terangkum dalam ingatan. Mencari celah untuk suatu saat keluar agar dapat dikenang dan tak terlupakan. Menjadi satu rasa untuk membangkitkan gairah hidup agar lebih baik. Bukankah tak ada salahnya untuk mengenang suatu hal kemudian menjadi termotivasi untuk terus melanjutkan hidup?
Hidup ku adalah hidup dalam impian, karena aku mempunyai banyak mimpi. Cita-cita ku yang sangat ingin aku jalani adalah aku menikah dengan orang yang aku cintai dan hidup dengannya dalam lindungan-Nya. Dimanapun tempat ku bernaung suatu saat nanti masih tetap di bumi milik-Nya. amin
Semua berawal dari suatu kejadian yang menyentuh hati. Ketika aku melihat anak-anak jalanan, tersenyum, hanya itu hal yang mampu aku lakukan. Mengingat mereka adalah generasi penerus bangsa ingin rasanya aku melakukan sesuatu untuk mereka. Mereka terlantar namun tetap semangat menjalani hidup yang belum pasti untuk mereka. Mereka yang tersenyum, tertawa disaat hati mereka hancur berkeping-keping karena mimpi yang mungkin tak bisa mereka wujudkan.
Saat itu aku berharap semoga aku bisa menjadi guru pedalaman atau guru yang tak mengenal perbedaan si kaya dan miskin, si pandai dan si bodoh. Aku berharap aku mampu mencintai mereka apa adanya, dengan membaktikan seluruh jiwa raga ku disana.
Aku tak pernah menginginkan sesuatu hal yang muluk, seperti harta berlimpah atau apapun itu. Aku hanya mencari kebahagiaan melalui arti manfaat dari aku sendiri. Selalu aku bermimpi menjadi orang di pedalaman yang menjadi perantara untuk kemajuan mereka, aku ingin tanpa pamrih membantu mereka, menjadikan mereka mampu mengejar mimpi mereka sampai tempat yang jauh. Mereka harus mampu, mereka harus bisa, mereka harus berjuang.
Aku ingin suatu saat mengatakan aku mencintai pekerjaanku, aku mencintai suami yang mendukungku, aku mencintai anak-anak ku yang terus berjuang! aku mencintai sang PEJUANG PENDIDIKAN!!
1 komentar:
mak mak...
cita-citamu mulia banget mak..
sampe terharuuuuu
huhuhuhu
:D
Post a Comment